Menyadari kondisi lingkungan yang ada, banyak pihak mulai mengampanyekan pengurangan sampah plastik. Seperti halnya dengan salah satu mal di Jakarta, Grand Indonesia yang berkomitmen untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan melalui kegiatan yang diberi nama ‘Gaya’.
Menurut Public Relation Manager Grand Indonesia, Dinia Widodo, kampanye yang sudah mulai digerakan oleh pihaknya ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk mulai menjalankan gaya hidup sustainable, termasuk dalam memilih produk fashion.
“Gaya hadir untuk mengangkat kepedulian masyarakat terhadap sustainable fashion yang lebih dari sekedar tekstil atau produk fashion. Beberapa gerai di Grand Indonesia juga sudah mulai menerapakan sustainable dan memproduksi busana menggunakan bahan yang ramah lingkungan,” ujar Dinia saat ditemui media baru-baru ini.
Sustainable ini digambarkan melalui aktivitas pagelaran busana, mulai dari desainer tanah air dan mancanegara.
“Desainer mancanegara seperti dari U.K dan Singapura. Dari Indonedia ada perwakilan dari IFC dan Kana Goods,” ujar Dinia.
Nantinya para desainer akan menampilkan koleksi menggunakan bahan ramah lingkungan hingga cara pembuatannya. Pertunjukan fashion show dimulai pada 15-18 Agustus 2019.
Selain itu adapula art installation yang telah berlangsung pada 8-25 Agustus 2018 dengan mengangkat tema laut. Instalasi bertajuk “Paus Biru dan Ikan-Ikan Menari”, yang digantung di area Main Atrium. Instalasi ini untuk mengingatkan betapa indahnya keindahan laut yang wajib dijaga. Adapula kegiatan talkshow dengan komunitas yang peduli lingkungan serta pertunjukan musik.
Sementara itu, Director Coconut Min, Bayu Pontiagust mengatakan sustainable fashion sendiri dapat mengurangi jejak emisi karbon serta prilaku bertanggung jawab atas perlindungan kemanusian dan lingkungan ketika memproduksi sebuah produk mode.
“London Fashion Week sudah menampilkan sustainable fashion,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar